surat yang tak pernah selesai
kutulis saat pagi serta mabuk yang penuh
berapa kali huruf, kata, jua kalimat muntah
pecah berhamburan di lantai
“ semua berawal dari kelimbungan yang tibatiba memadat di tengah ruang dan lampu neon “
pertemuan di lorong malam itu
kita gontai pada katakata sendiri
ketika percakapan lebih mengabadikan bisu yang kelu
menggigilkan sepi yang paling dirutuki
“ entah apa kita masih saling butuh suara lantang tuk berkelakar “
tentang surat yang tak pernah selesai
hujan selalu saja sempat singgah di sini
tapi apalah arti kecut jika imun nyatanya lebih perkasa
hingga perpisahan bukan lagi sesuatu yang harus dirisaukan
“ dan sekali lagi waktu menunjukkan kedigdayaannya dalam menerka kisah “
surat yang tak pernah selesai
kutulis saat saat pagi serta mabuk yang penuh
biarlah tetap tak selesai
lelap bersama waktu dan kau
By:
LOELOEX, (Facebook: loeloex.azwethinkweiz)
Wonogiri, Juli 2009
Download MP3 Musikalisasi Puisi - Surat yang Tak Pernah Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar