Rabu, 20 Februari 2013

Atas Nama Elegi

Ambalanaku sudah harus tergantikan

Bersama si pengayuh becak kuhisap dengan lumat setiap asap,
Dia mengajarku bagaimana harus bertahan..

Kami yang sama-sama menghibur diri..
Dia beradu dengan penat tumpuan pedal..
Sedang aku menggigirkan angan
mencoba tak menghirup pekat beban di bahumu..

Atas nama elegi..
Ada kerak tak kasat mata
ketika aku menoleh di kawanan lubang bernama..
Kenangan..

Rinduku berkecipak menggelepar..
Insangnya beringas mencari udara berair..
Sisiknya kaku mengejang
merindukan rengkuh peluk yang menjadi kolamnya..

Gerhana di matamu masih banara teduhku
Menebas riang..
Membangun ruang..
Melemparku dalam liang..

Atas nama elegi, saya mohon..
Jangan rajahi dengan kecup di puncak kepalaku
tanda pencapaian pusara kisah..
Berlalulah, bagiku itu lebih mudah...

1 komentar: